Published September 13, 2012 by dwiayuni

 

PANCASILA

Pemersatu Bangsa

sumber: bem.unair.ac.id

“Entah bagaimana tercapainya ‘persatuan’ itu, entah bagaimana rupanya “persatuan” itu, akan tetapi kapal yang membawa kita ke Indonesia – Merdeka itu, ialah ….’Kapal Persatuan’ adanya.”

-Ir. Soekarno (“Di Bawah Bendera Revolusi” hlm. 2)

Walaupun sudah lewat, namun siapa saja pasti masih ingat tentang kemeriahan perayaan Kemerdekaan Indonesia yang ke 69 17 Agustus lalu. Upacara Bendera, pawai akbar, serta lomba-lomba menarik pun seolah merupakan hal-hal yang tidak bisa dipisahkan dari euphoria hari besar kita, rakyat Indonesia.

Ya, 17 Agustus memang tanggal yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Hari di saat Indonesia membuka gerbang menuju bangsa mandiri yang berdaulat, melalui pidato proklamasi yang dibacakan oleh putra bangsa. Namun, sadarkan kita bahwa 17 Agustus bukan hanya satu-satunya tanggal penting  bagi Indonesia?

Setelah proklamasi kemerdekaan bukan berarti masalah bangsa Indonesia bisa sepenuhnya hilang. Bangsa Indonesia sangat membutuhkan suatu pemersatu seluruh rakyat, demi menuju satu tujuan yang diidam-idamkan. Terlebih lagi karena latar belakang rakyat Indonesia yang beraneka ragam, Indonesia memerlukan ideologi yang dapat rasuk di dalam setiap jiwa rakyat Indonesia. Kita patut bersyukur, karena pada tanggal 1 Juni pemersatu bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, dibuat.

 Prof. Dr. Nugroho Notosusanto dalam buku beliau yang berjudul “Proses perumusan Pancasila dasar Negara“ menyatakan, “Dari kesemuanya itu saya berkesimpulan, bahwa penggali-penggali utama dasar negara Republik Indonesia adalah Muhammad Yamin, Supomo dan Bung Karno [menurut urutan kronologisnya].  Dengan demikian saya mencapai kesimpulan yang sama dengan Prof. Mr. Sunario di dalam rangka Panitia Lima, bahwa Bung Karno adalah salah seorang penggali Pancasila Dasar Negara”. [Nugroho Notosusanto, Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara, PN Balai Pustaka, Jakarta, 1981, Hlm. 9].

Untuk jasa “menciptakan” Pancasila itu, Universitas Gadjah Mada [UGM] Yogyakarta pada tanggal 19 September 1951 telah menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Hukum kepada Ir. Soekarno, namun pada waktu itu juga Ir. Soekarno menolak disebut sebagai Pencipta Pancasila, melainkan beliau mengaku sebagai “Perumus Pancasila” karena Pancasila telah tergurat pada jiwa bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala.

sumber: id.wikipedia.org

Pernyataan Ir. Soekarno tersebut memang benar. Pancasila memang bukan ada karena dibuat, tapi pancasila ditemukan dari dalam diri masyarakat Indonesia. Sayangnya, keaneka ragaman membuat permasalahan SARA terkadang timbul menodai murninya paham Pancasila yang kita anut.

Mungkin kita masih ingat dengan kasus kudeta Partai Komunis Indonesia yang menginginkan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis. Juga kasus kudeta DI/TII yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan mendirikan sebuah negara Islam. Atau jauh ke masa depan, masih segar di ingatan kita masalah pemberontakan tentara GAM di Aceh.

Kasus-kasus di atas hanyalah sedikit dari banyak pengganggu ke absahan Pancasila sebagai dasar negara kita. Masalah utama dari pemberontakan-pemberontakan tersebut adalah kurangnya pengukuhan dan penataran Pancasila. Mungkin inilah PR bagi kita semua. Jika kita ingin berusaha, kesalah pahaman seperti ini dapat di hapuskan.

Membuka kembali lembaran sejarah pada masa pemerintahan Orde Baru, Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) merupakan salah satu kebijakan politik yang dapat diandalkan untuk menyatutafsirkan Pancasila. Mungkin hal ini dapat menjadi cermin bagi kita semua, serta PR bagi bangsa Indonesia.

 

DAFTAR PUSTAKA

Notosusanto, Nugroho. 1981. Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara. Jakarta: Balai Pustaka.

Koesdiyo, Poerwanto..1989.Sejarah Terjadinya Pancasila. http://rgs-artikel-hukum.blogspot.com/2010/09/sejarah-terjadinya-pancasila.html. Diakses pada 5 September 2012 12:15

Mangku, Dewa Gede Sudika. 29 Januari 2011. Bedah Buku: Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. http://dwgdsudikamangku.wordpress.com/2011/01/29/bedah-buku-pancasila-sebagai-pandangan-hidup-bangsa-indonesia/. Diakses pada 5 September 2012 12:12

Makalah Pancasila: Pancasila vs. Agama. http://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-pancasila-pancasila-vs-agama/. Diakses pada 5 September 2012 12:28

 

Leave a comment